FileServe

Mental Block dan Law of Attraction




        Jika kita tanya kepada tiap orang apakah mau menjadi kaya? jawabannya pasti mau. Pertanyaannya kemudian, maukah mereka sengsara? jawabannya pasti secara naluri tidak mau. Ini adalah fakta kecil dimana kebanyakan masyarakat mau sukses secara instan. Ini karena mereka tidak mau sengsara dulu untuk menggapai kesuksesan. “Kalaupun harus menghadapi sengsara ya.... tidak sengsara yang amat-amat,”kata salah seorang karib saya. Padahal kalau kita tengok dan amati secara seksama, antara sukses dan sengsara memiliki pertautan yang tidak bisa dipisah begitu saja. Kalau digariskan dalam sebuah kurva, maka akan kita ketahui, bahwa pada mereka yang hidup sukses hampir selalu diawali dengan sengsara terlebih dahulu. Artinya, garis dalam kurva dimulai dari titik nol menuju ke titik kanan sebelah atas. Artinya, makin sukses makin tidak sengsara. Kita bisa buktikan hal ini pada tiap-tiap orang sukses (dalam kacamata materi).
        Yang menarik adalah mengapa banyak orang mau hidup sukses dengan cara instan dan tidak mau hidup sengsara. Padahal hal ini merupakan sunnatullah dimana pencipta kita telah menggariskannya. Itu tidak lain bukan karena mereka tidak pintar (bodoh) atau bukan pula karena kemiskinan mereka. Tapi lebih disebabkan kemalasan semata dan tentu mental yang salah. Mental block yang selalu ada di benak orang-orang tidak sukses (gagal) adalah mental mereka yang tidak berani gagal. Mereka tidak siap gagal ketika mereka mencoba berusaha. Apakah itu usaha sendiri atau membangun karir dengan cara ikut orang lain terlebih dahulu.
        Coba kita amati secara seksama, bagaimana orang-orang yang sukses menjadi pengusaha (entrepreneur) dari bawah (baca : nol). Mereka tidak kaya secara mendadak, juga hidupnya tidak berubah secara instan. Namun mereka memulainya dengan kerja keras, banting tulang dan tentunya disertai kerja cerdas. Mereka tidak hanya mengandalkan otak yang brilian, tapi juga dengan kerja keras. Kerja keras tidak hanya diartikan dengan otot saja, tapi bagaimana mereka setiap hari memeras otak untuk menemukan cara brilian untuk kesuksesan bisnis mereka. Di tengah kerja keras tersebut, mereka percaya bahwa usaha mereka tidak sia-sia dan pasti akan menuai hasil. Mereka percaya pada hukum the law of attraction. Satu makna dari sekian makna dari hukum ini mengajarkan kita bahwa apabila kita ingin sukses maka kita harus senantiasa berpikir positif terhadap usaha kita. Bagi pengusaha, tidak pernah ada kata patah semangat meski mereka mengalami benturan hebat berupa keruntuhan dan kejatuhan bisnis. Bagi entrepreneur, kegagalan adalah hal pasti, kejatuhan adalah hal pasti. Yang tidak pasti adalah keuntungan. Karena itu, justru yang harus dibangun adalah mindset berani sukses dan berani gagal.
        Pasti kita mengetahui siapa Donald Trump. Pengusaha real estate papan atas yang lebih terkenal sebagai selebritis Amerika ini pernah mengalami kejatuhan bisnis luar biasa akibat resesi yang melanda negeri Paman Sam. Dapat dikatakan, dia mengalami kebangkrutan total, baik secara finansial maupun image pribadi. Tapi, dengan mental baja, Trump membangun lagi bisnisnya mulai dari nol. Pelan-pelan dia melakukan negosiasi kepada para pemilik modal untuk melakukan refinancing utang-utang yang ketanggung tinggi. Meski sempat ditolak dimana-mana oleh pendana dan dijauhi para kolega “oppurtunis”nya, Trump akhirnya berhasil membalikkan posisi kebangkrutan untuk kembali menjadi pengusaha papan atas yang dengan gemilang menjinakkan kebangkutan.
        Mental seperti ini hanya bisa ditemui pada jiwa para entrepreneur. Sudahkah kita memiliki mental seperti Trump? Mental untuk siap bangkrut? Mental untuk membangun bisnis dari nol? Kita sendiri yang bisa menjawabnya. Jika jawabannya sudah, maka selamat bagi anda. Tapi jika jawabannya belum, maka segera bangun mental dan sikap seperti Trump.

No comments:

Post a Comment